Chapter 6 : Sabtu Pertama

Sabtu pertama di kota Bontang. Memulai hari dengan agenda yang tak jelas. Rencana lari pagi harus gagal karena bangun kesiangan. Sarapan pagi seperti biasan, namun kali ini kami tak perlu buru-buru karena tak ada shuttle yang menunggu. Yup, hari ini hari libur bekerja.

Hari mulai siang, tiba-tiba Maya datang dan mengajak pergi ke luar, keliling PTB. Mmm… aku pikir-pikir daripada diam di kamar ga jelas mungkin ada baiknya juga pergi ke luar. Aku ajak Ratno dan rekan yang lain. Belum jelas juga apakah mereka mau ikut atau tidak. Waduh… kalo Cuma berdua bahaya juga. Mm… ternyata ada penolong juga. Diki (kawan dari Yogya) tiba-tiba SMS.  Inti isi pesannya adalah ia menawarkan diri untuk mengantar kami jika kami ingin berkeliling Bontang. Wah .. tepat banget, langsung aja ikit bareng dia pake mobil yang ia bawa (pinjaman).

Akhirnya kami keluar. Sedikit berkeliling melihat keadaan kota Bontang di luar kawasan PTB. Mm… ternyata sepi, sepi sekali. Padahal hari ini kan hari Sabtu. Setelah berjalan lebih jauh, baru terlihat sedikit keramaian. Kami berkendara hingga mendekati kampung nelayan (lupa namanya). Tapi ga masuk, mungkin lain kali. Setelah lama berkeliling, akhirnya kita putuskan untuk berhenti di Ramayana, satu-satunya departement store yang ada di kota Badak ini. Keadaan tak jauh berbeda, di tempat ini juga tak terlihat keramaian yang mencolok. Masuk ke Ramayana, kami membeli beberapa makanan untuk sekadar cemilan di kamar. Setelah itu kembali ke mobil untuk menunggu teman-teman lain yang belum datang.

Tak lama kemudian, kami semua sudah berkumpul. Ada satu mobil sedan dan dua sepeda motor cukup untuk membawa kami semua bepergian.

Ok, kita putuskan untuk pergi ke daerah PKT (Pupuk Kaltim). Sampai di salah satu hotel di kawasan PKT. Aku coba menghubungi Suharman dan Adit, aku berpikir siapa tahu mereka menginap di hotel ini. Ternyata benar, mereka menginap di hotel ini. setelah mencari beberapa lama, akhirnya kami bertemu. Wah… pertemuan yang tidak direncanakan.

Setelah berbicara sebentar sambil mengambil beberapa foto, kami sepakat untuk kembali ke apartemen  karena waktu sudah menunjukkan jam makan siang. Ok, kita kembali ke apartemen. Kami yang menggunakan mobil, berada di belakang mereka yang mengguankan motor.

Setelah masuk daerah PTB, Diki mengajak kami berkeliling sebentar untuk memberi tahu tempat tinggalnya agar suatu saat mudah menghubungi jika diperlukan. Setelah itu kami langsung kembali ke apartemen.

Rencananya sore ini kami akan bermain sepak bola di lapangan kecil dekat apartemen di belakang gedung putih.

Setelah makan siang rasanya ada waktu untuk istirahat sebentar sebelum sepak bola.
Sip, sudah cukup sore, saat yang bagus untuk mencari lawan ke lapang bola. Sampai di lokasi, ternyata tak ada yang bermain bola, lapangan sepi. Akhirnya Luqman dan Adhi mencoba mencari lawan. Setelah menunggu beberapa lama,a akhirnya muncul beberapa anak lokal, sepertinya mereka usia SMA. Kami menawarkan untuk bermain bersama dan ternyata mereka tidak keberatan.

Ok, pertandingan dimulai. Eits, tunggu dulu, kalo ingin main di lapang tersebut, kita tidak dianjurkan memakai sepatu karena tempatnua yang berlumpur di beberapa bagian. Yo weis…. kita nyeker.

Ga kerasa maen bola ampe deket waktu Maghrib, lagian udah capek juga. Sip, cukukp untuk hari ini, besok-besok kita main lagi.

Beres maen bola, pakaian kotor banget, lumpur di mana-mana, dari kaki, celana, sampe muka juga sempet kecipratan lumpur. Klo kita yang nyuci sendiri agak ribet juga, tapi ada fasilitas laundri di apartemen jadi bisa dimanfaatkna. Ops, sayangnya harus menunggu hari Senin karena laundri cuma aktif 6 hari (Senin-Sabtu) jadi terpaksa baju kotor itu digantung dulu di kamar mandi, lumayan buat ngeringin lumpur.

Huh… abis maen bola enaknya makan terus tidur. Rencananya malam ini kita mo pergi ke luar PTB tapi kami lebih memilih beristirahat karena besoknya kami punya janji pertandingan futsal melawan para engineer PTB, so harus jaga kondisi donk.

Ok, see u tomorrow.

About rahadiansunandar

mendapat kesempatan untuk menikmati pendidikan di TF ITB 2005-2010. sekarang sedang meniti karir di salah satu perusahaan minyak nasional terbesar di negeri tercinta Indonesia.
This entry was posted in the journey to Borneo. Bookmark the permalink.

2 Responses to Chapter 6 : Sabtu Pertama

  1. Hani says:

    enak bgt disana…
    cerita2 ini ditulis pas di Bontang ya?

Leave a reply to rahadiansunandar Cancel reply